Jumat, 17 April 2020

Pembelajaran Karakter: Literasi

foto dokumen pribadi

                    SANG LELAKI DAN SAYA


Seorang lelaki tampan berusia 40 tahun itu terpanggil naluri sucinya untuk menjauhi dekadensi moral yang marak di lingkungannya. Beliau memilih bertahanus/menyendiri  di Gua Hiro. Saat menyendiri selalu bermunajat kepada  Sang pencipta agar ada jalan penyelesaian kondisi yang ada. Sang Pemilik bumi menurunkan malaikatNya.  Malaikat Jibril mendekati Sang Lelaki dan memintanya untuk membaca.
Membaca bagi Sang Lelaki itu sangatlah asing. Demikian pula yang mendatangi juga sangat asing baginya.  Beliau  ketakutan sambil mengatakan bahwa   dirinya  tidak bisa membaca. Maka  Malaikat memeluknya dengan sangat kuat dan melepaskannya kemudian memerintahkan kembali untuk membaca.  Sang Pemuda itu berkata lagibahwa dirinya tidak bisa membaca. Maliakat kemabli  memeuk dengan sangat erat dan melepaskannya kembali. Setelah itu meminta Sang Lelaki menirukan ‘bacalah dengan menyebut nama Penciptamu’.  Dia pun bergegas menirukannya. Tahukah kalian siapa Sang Lelaki itu?
Malaikat datang tiba-tiba, lalu berkata,bacalah’. Rasulullah saw. Menjawab,aku bukanlah seorang yang pandai membaca’. Kata Rasullah saw, ‘lalu dia mengambilku, kamudian  memelukku hingga aku pun marapasksa kapayahan. Setalah itu, dia melepaskanku, lalu dia mengatakan,’Bacalah’. Aku menjawab lagi, ‘Aku tidak pandai meambaca.’ Lalu untuk yang kedua kalinya dia memelukku kembali sehingga aku pun merasa kepayahan. Setalah itu dia melepaskanku dan mengatakan, ‘Bacalah’. Aku pun berkata lagi, ‘Aku tidak dapat membaca’. Untuk yang ketiga kalinya dia memelukku sehingga aku pun merasa payah. Setelah itu dia melaskan aku dan membacakan,’Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah manciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Ibnu Katsir:4 hal. 1011).
Peristiwa  tersebut  membuat Sang Lelaki  gemetar dan pulang ke rumah keluarganya. Sang Istri bernama Khodijah,  menenangkannya kemudian  menemui pamannya. Paman Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abduluzza bin Kusyai seorang Nasrani yang menulis kitab berbahasa Arab dan menulis Injil dengan bahasa Ibrani. Waraqah yakin  Beliau adalah orang yang disebutkan sesuai tanda tanda dalam Injil sebagai Nabi terakhir menemui. Khadijahpun kembali ke rumah dan mengajak suaminya menemui Waraqoh agar suaminya mendengar langsung arti semua peristiwa tersebut.


Waroqohpun menjelaskan bahwa   Muhammad bin Abdullah adalah Nabi Allah yang nantinya menyelamatkan manusia tetapi akan mengalami tekanan dan tantangan yang luar biasa. Waraqah merasa bangga bisa menjumpai Nabi terakhir sehingga  dalam pembicaannya  mengucapkan,‘bila aku masih hidup di masamu tentu aku akan menolongmu dengan pertolongan yang sangat kuat’.
Lelaki itu adalah Muhammad Rasulullah Salallahu alaihi wassalam. Nabi yang membawa ajaran penyempurna dari ajaran para Nabi sebelumnya. Dan peristiwa di Gua Hiro adalah peristiwa penobatan beliau menjadi seorang Nabi dengan bukti wahyu yag diterimanya. Sikap yang diambil sangat jujur bahwa dirinya tidak bisa membaca. beliau menirukan. Beliau paham bahwa membaca atas nama Sang Pencipta. 
Pada kesempatan berikutnya beliau juga menerima wahyu. Beliau sangat gigih untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Sang pencipta. sedangkan kondisi masyarakat semakin hancur. Masyarakat menganggap aneh perbuatan Nabi. Namun Allah selalu menguatkan. 
      
      Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.  Dan Sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.   Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang kafir)pun akan melihat  Siapa di antara kamu yang gila. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah yang paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.  (Q.S. Al Qolam ayat 1-7 ).
            
       Dari beberapa literatur juga menunjukkan bahwa diutusnya Muhamamd Saw menjadi utusanNya ini bertujuan untuk memeperbaiki moral. Inni buits tu liutami maa karimal ahlak. Sekarang perhatikan lingkunganmu. Bagaimana menurutmu, apakah dekadensi moral meraja lela? Apa saja bentuk dekadensi moral yang kalian jumpai? Bagaimana sikap kalain mengahadapi hal tersebut? 

      Sebelum kalian menjawab semua pertanyaan di atas ada baiknya kalian simak vidio ini. Simaklah apa yang dibicatrakan tidak perlu fokus pada siapa yang berbicara. 



.  
           Nah sekarang catat simpulan dari yang kalian baca dan kalian dengarkan atau lihat (video). Kemudian jawab pertanyaan yang ada di atas tadi, dalam buku catatan khusus. 


0 komentar:

Posting Komentar

UMROH UNTUK GURU

  UMROH UNTUK SEPULUH GURU LOMBOK TIMUR      Umroh dan Haji merupakan bagian dari ibadah dalam ajaran Islam.   Ibadah Haji dan Umroh tid...