SANG LELAKI DAN SAYA
Seorang lelaki tampan berusia 40 tahun itu terpanggil naluri sucinya untuk menjauhi dekadensi moral yang marak di lingkungannya. Beliau memilih bertahanus/menyendiri di Gua Hiro. Saat menyendiri selalu bermunajat kepada Sang pencipta agar ada jalan penyelesaian kondisi yang ada. Sang Pemilik bumi menurunkan malaikatNya. Malaikat
Jibril mendekati Sang Lelaki dan memintanya untuk membaca.
Membaca bagi Sang Lelaki itu sangatlah asing. Demikian pula yang mendatangi juga sangat asing baginya. Beliau ketakutan sambil mengatakan bahwa dirinya tidak bisa membaca. Maka Malaikat memeluknya dengan sangat kuat dan melepaskannya kemudian memerintahkan kembali untuk membaca. Sang Pemuda itu berkata lagibahwa dirinya tidak bisa membaca. Maliakat kemabli memeuk dengan sangat erat dan melepaskannya kembali. Setelah itu meminta Sang Lelaki menirukan ‘bacalah dengan menyebut nama
Penciptamu’. Dia pun bergegas
menirukannya. Tahukah kalian siapa Sang Lelaki itu?
Malaikat datang
tiba-tiba, lalu
berkata, ‘bacalah’.
Rasulullah saw. Menjawab,
‘aku bukanlah seorang yang pandai
membaca’. Kata Rasullah saw, ‘lalu dia mengambilku, kamudian memelukku hingga aku pun marapasksa kapayahan.
Setalah itu, dia melepaskanku, lalu dia mengatakan,’Bacalah’. Aku menjawab
lagi, ‘Aku tidak pandai meambaca.’ Lalu untuk yang kedua kalinya dia memelukku
kembali sehingga aku pun merasa kepayahan. Setalah itu dia melepaskanku dan
mengatakan, ‘Bacalah’. Aku pun berkata lagi, ‘Aku tidak dapat membaca’. Untuk
yang ketiga kalinya dia memelukku sehingga aku pun merasa payah. Setelah itu
dia melaskan aku dan membacakan,’Bacalah dengan nama Tuhanmu Yang
Menciptakan. Dia telah manciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah
dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(Ibnu
Katsir:4 hal. 1011).
Peristiwa tersebut
membuat Sang Lelaki gemetar
dan pulang ke rumah keluarganya. Sang Istri bernama Khodijah, menenangkannya kemudian menemui pamannya. Paman Waraqah
bin Naufal bin Asad bin Abduluzza bin Kusyai seorang Nasrani yang menulis kitab
berbahasa Arab dan menulis Injil dengan bahasa Ibrani. Waraqah yakin Beliau adalah orang yang disebutkan sesuai
tanda tanda dalam Injil sebagai Nabi terakhir menemui. Khadijahpun kembali ke rumah dan mengajak
suaminya menemui Waraqoh agar suaminya mendengar langsung arti semua peristiwa
tersebut.
Waroqohpun menjelaskan bahwa Muhammad bin Abdullah adalah Nabi Allah yang
nantinya menyelamatkan manusia tetapi akan mengalami tekanan dan tantangan yang
luar biasa. Waraqah merasa bangga bisa menjumpai Nabi terakhir sehingga dalam pembicaannya mengucapkan,‘bila aku masih hidup di masamu
tentu aku akan menolongmu dengan pertolongan yang sangat kuat’.
Lelaki itu adalah Muhammad Rasulullah Salallahu alaihi wassalam. Nabi yang membawa ajaran penyempurna dari ajaran para Nabi sebelumnya. Dan peristiwa di Gua Hiro adalah peristiwa penobatan beliau menjadi seorang Nabi dengan bukti wahyu yag diterimanya. Sikap yang diambil sangat jujur bahwa dirinya tidak bisa membaca. beliau menirukan. Beliau paham bahwa membaca atas nama Sang Pencipta.
Pada kesempatan berikutnya beliau juga menerima wahyu. Beliau sangat gigih untuk mengikuti petunjuk yang diberikan oleh Sang pencipta. sedangkan kondisi masyarakat semakin hancur. Masyarakat menganggap aneh perbuatan Nabi. Namun Allah selalu menguatkan.
Nun, demi kalam dan apa yang mereka
tulis. Berkat nikmat Tuhanmu kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang
gila. Dan Sesungguhnya bagi kamu
benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya. Dan Sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung. Maka kelak kamu akan melihat dan mereka (orang-orang
kafir)pun akan melihat Siapa di antara
kamu yang gila. Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang paling mengetahui siapa yang
sesat dari jalan-Nya; dan Dia-lah yang paling mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. (Q.S. Al Qolam ayat 1-7 ).
0 komentar:
Posting Komentar