Kunjungan Perdana Pengawas
Wilayah
Hari cukup cerah, mentari lebih ceria menemani hari-hari kerja di Madrasah kami. MTS NW Aik Ampat yang berada di desa Suntalangu Aik Ampat Kelurahan Kelayu Jorong Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur, NTB.
Hari ini, Selasa 25 Januari 2022.
Pengawas Kemenag wilayah Selong berkunjung ke Madrasah ini. Bapak Haji Muhammad Nahdi, setelah bertemu pada acara Temu Sambut pengawas beberapa hari
yang lalu, hari ini sudah sampai halaman pintu Madrasah. Dengan gembira Ibu Kepala Madrsah menyambutnya.
Diikuti oleh beberapa Guru yang ada di ruang guru.
Setelah disajikan buku tamu, bagai seorang Ayah berbincang dengan keluarganya. Ibu kepala Sekolah, Hj. Bq. Muazzatul Wardi, S.Ag. menyampaikan informasi bahwa para siswa tadi pagi melakukan kegiatan pembiasaan imtaq dan dilanjutkan literasi Alquran (tahfisz) yang dilakukan dengan pembimbingan mentor sebaya. Mereka dua atau tiga orang di bawah satu mentor. Para mentor ini dibimbing oleh pembina Ekstrakurikuler Tahfidz. Anak-anak tampak sangat antusias.
Bapak pengawas melanjutkan
pembicaraannya. Sangat setuju dengan memperbanyak kegiatan pembiasaan di Madrasah.
Beliau menyampaikan bahwa, “Pembiasaan yang memuat empat unsur ini wajib
dilaksanakan. Yaitu pembiasaan karakter, pembiasaan Literasi, pembiasaan IT, dan
pembiasaan berpikir kritis. Empat hal ini tidak ditemukan dalam google. Dan pembiasaan ini tidak ada batas waktu
berhentinya. Harus dilakukan terus
menerus”.
“Guru kalau membuat soal jangan
ada yang jawabannya ada di google. Bisa dilihat jika anak diberi soal kemudian boleh membuka HP maka nilainya 100 semua berarti itu tanda
soal uyang dibuat soat bukan HOT. Nah sekarang guru terbiasa mengajarkan siswa
kritis maka sajikan soal HOT yang jawabannya tidak ada di google.”Tambah
beliau.
“Hari ini ada tiga kurukulum yang
sedang dijalankan. Yaitu Kurikulum Nasional 2013, Kurukulum darurat, dan
Kurikulum Prototype. Kurukulum Nasional 2013 dijalankan oleh sekolah/ madrsah
yang sudah tatap muka normal. Kurikulum Darurat dijalankan oleh keadaan daerah
yang masih Pandemi/ belum normal. Kurukulu prototype dijalankan olah Sekolah
penggerak. Kita harus menyiapkan diri untuk siap dengan Kurukulum Prototype
ini. Karena mau tidak mau harus siap.” Lanjutnya.
Pembelajaran sekarang disikapi dengan nyaman. Lakukan analisis terhadap
mata pelajaran. Bagian mana materi yang esensi diajarkan di kelas dan yang lain
bisa diajarkan dengan proyek. Materi yang banyak bisa disederhanakan. Siswa
bisa menyelesaikan dengan kegiatan yang meningkatkan berfikirnyana, seperti
unjuk kerja dan proyek. Pembelajaran berbasis
proyek ini bisa berkolaburasi antar guru mata pelajaran. Sehingga guru bisa
bekerja sama dengan sesama dan siswa pun bisa bekerja sama menyelesaikan
proyek. Guru bisa memilah hal mana yang sesuai dengan mata pelajarannya.
Misalnya Analisis kenaikan harga barang. Bisa melibatkan guru mata pelajaran
IPS, Matematika, Agama, PKn, dan lainnya. Muatan materi IPS ada di dalamnya,
analisa hitungan masuk dalam matematika, Ahlak dan sikap saat mengumpulkan data
bisa ditinjau dari agama dan moral.
Di sisi lain dalam pesannya Bapak Nahdi, menceritakan tentang sebuah pembelajaran di tengah laut yang beliau alami. Di sini ada nilai kreativitas guru menghadapi kondisi masyarakat yang unik. Anak-anak yang sehat fisik tetapi terbelakang dalam pembelajaran karena kondisi lingkungan, bila dibina baik maka mengalami perubahan menjadi baik. Generasi yang semula tidak mengenyam pendidikan dapat menikmati pendidikan dan bisa melanjutkan ke luar daerahnya. Meskipun hal ini tidak berkelanjutan sampai sekarang, tetapi pada saat itu mampu menjadi percontohan bagi daerah lain.
Dialog pun masih berlanjut dari beberapa guru, kepala Madrasah dan pengawas di tempat yang sama. Suasana cukup akrap walau Bapak Pengawas baru pertama kali berkunjung yang semua hanya akan melihat dan berkenalan dengan sekolah binaan barunya. Tidak terasa waktu terus berjalan. Pukul 11. 45 beliau mohon diri dan melanjutkan tugas selanjutnya.