EMBUN RINJANI
Gempa bumi di Lombok Nusa
Tenggara Barat telah berlalu. Peristiwa alam yang menjadikan pembelajaran baik bagi masyarakat yang merasakannya maupun yang
lain. Sebuah pkejadian alam yang tidak
dapat terdeteksi jauh sebelumnya. Gonjangan yang berkekuatan7,0 MM meluluhlantahkan
80% bangunan di pulau Lombok dan ribuan jiwa melayang.
Gempa ini menjadi momen yang banyak diambil hikmahnya dari
berbagai sisi. Baik sisi spiritual, sosial ekonomi, maupun sisi pendidikan.
Dari spiritual membuat kesadaran perfikir bahwa tenpat berlari terbaik adalah
Sang Pemilik bumi. Karena orang berlari ke puncak bukit bisa tidak selamat, lari
ke tepi pantai juga bisa tidak selamat, berdiam di tempat pun menjadi sangat
berbahaya. Mereka sadar setiap jiwa ada dosa dan yakin Yang Maha Kuasa jika berkehendak tidak ada yang mampu melawannya.
Dari sisi sosial, tumbuh rasa kemanusiaan yang luar biasa. Masyarakat sekaya apa pun dan semiskin apa pun bisa sama-sama berteduh di bawah tenda terpal. Merasakan hal yang sama, terkejut, cemas, takut, hawatir, haus, lapar, bahkan seakan tidak datang keidupan lagi. Hal ini membuat mereka saling tolong menolong, saling memberi, dan menemukan jiwa manusia itu lebih berharga dari pada harta yang disimpannya. Rasa peduli terus tertebar baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat agar Nusa Tenggara Barat bangkit kembali.
Dari sisi sosial, tumbuh rasa kemanusiaan yang luar biasa. Masyarakat sekaya apa pun dan semiskin apa pun bisa sama-sama berteduh di bawah tenda terpal. Merasakan hal yang sama, terkejut, cemas, takut, hawatir, haus, lapar, bahkan seakan tidak datang keidupan lagi. Hal ini membuat mereka saling tolong menolong, saling memberi, dan menemukan jiwa manusia itu lebih berharga dari pada harta yang disimpannya. Rasa peduli terus tertebar baik dari pihak pemerintah maupun masyarakat agar Nusa Tenggara Barat bangkit kembali.
Pada sisi yang berbeda,
pendidikan juga menambahkan kurikulum pembelajaran tentang siaga gempa. Dan tidak
ketingalan organisasi guru IGI (Ikatan Guru Indoneikan sia) turut
berpartisipasi dalam kebangkitan NTB. IGI menghadirkan seorang sastrawan dari
Jawa Barat –King Dody -dalam program IGI Jelajah NTB. Program ini menghasilkan
kegiatan literasi diberbagai daerah. Tanggal 14 Pebruari 2019 ada di Lombok
Timur. Kegiatan Literasi ini membuahkan sebuah buku Lombok Berkisah Embun
Rinjani (NTB Bangkit Pascagempa 7 SR
Lombok 2018).
Buku ini sangat menarik untuk dibaca individu maupun menjadi bagian perpustakaan sekolah. Dapat menjadi bahan literasi baca tulis bagi peserta didik karena di dalamnya berisi contoh untaian kalimat yang berbentuk puisi maupun kisah nyata. Salah satunya adalah kisah seorang anak yang bernama Embun Rinjani yang harus bertahan hidup dalam perawatan.
0 komentar:
Posting Komentar