MENGHADAPAI KEMATIAN DIRI AGAR HUSNUL
KHOTIMAH
Kematian adalah suatu
keniscayaan. Tidak ada satu makhluk pun yang bisa lari darinya. Ia adalah pintu
menuju kehidupan akhirat. Akhirat adalah tempat pembalasan atas segala amal.
Maka, tugas seorang mukmin bukan menghindari kematian, tetapi mempersiapkan
diri agar meninggal dalam keadaan husnul khotimah (akhir yang baik).
Allah ﷻ berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu
dikembalikan.”
(QS. Al-‘Ankabut: 57)
1. Menjaga Keimanan dan Ketakwaan
Keimanan dan ketakwaan adalah benteng utama agar seseorang
meninggal dalam keadaan Islam.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dengan
sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan
Muslim.”
(QS. Ali ‘Imran: 102)
2. Memperbanyak Taubat dan Istighfar
Taubat membuka pintu rahmat Allah dan membersihkan dosa-dosa
yang bisa menjadi sebab su’ul khatimah (akhir yang buruk).
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman
supaya kamu beruntung.”
(QS. An-Nur: 31)
3. Memperbanyak Amal Shalih
Amal shalih akan menjadi teman sejati di alam kubur. Orang
yang meninggal ketika sedang berbuat kebaikan adalah tanda husnul khatimah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ
الْجَنَّةَ
“Barang siapa yang akhir ucapannya adalah ‘Laa ilaaha illallah’, maka dia
akan masuk surga.”
(HR. Abu Dawud, hasan)
4. Menyusun Wasiat dan Persiapan Akhirat
Persiapan ini adalah bentuk tanggung jawab dunia dan
akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:
مَا حَقُّ امْرِئٍ مُسْلِمٍ لَهُ شَيْءٌ يُوصِي فِيهِ، يَبِيتُ
لَيْلَتَيْنِ إِلَّا وَوَصِيَّتُهُ مَكْتُوبَةٌ عِندَهُ
“Tidaklah pantas bagi seorang Muslim yang memiliki sesuatu yang akan
diwasiatkan untuk bermalam dua malam kecuali wasiatnya sudah tertulis di
sisinya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Menjauhi Dosa dan Maksiat
Dosa adalah penghalang husnul khatimah. Maka, jauhilah
segala bentuk maksiat baik terang-terangan maupun tersembunyi.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ
سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.”
(QS. Al-Isra: 32)
6. Sering Mengingat Kematian
Mengingat mati menjadikan hati lebih lembut, amal lebih
berkualitas, dan dunia tidak lagi melenakan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَادِمِ اللَّذَّاتِ"
"Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (yaitu kematian).”
(HR. Tirmidzi, hasan)
7. Berdoa Agar Diberi Husnul Khatimah
Mintalah kepada Allah agar diwafatkan dalam keadaan yang
baik.
اللَّهُمَّ اخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ، وَلَا تَخْتِمْ
لَنَا بِسُوءِ الْخَاتِمَةِ
“Ya Allah, wafatkanlah kami dengan husnul khatimah, dan jangan wafatkan kami
dengan su’ul khatimah.”
Contoh Kematian Husnul Khatimah
1. Syahid dalam Perang
Sahabat Ja’far bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu gugur dalam
Perang Mu’tah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Aku melihat Ja’far di surga, memiliki dua sayap yang
dicelupkan dalam darah, terbang bersama para malaikat.” (HR. Tirmidzi)
2. Meninggal dalam Sujud
Ada seorang laki-laki yang shalat malam di Masjid Nabawi,
kemudian meninggal dalam keadaan sujud. Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barang siapa yang mati dalam keadaan amal yang
biasa ia lakukan, maka ia dibangkitkan dalam keadaan itu."
(HR. Muslim)
3. Wafat Saat Menuntut Ilmu
Imam Nawawi rahimahullah wafat dalam usia muda, tetapi
menghabiskan hidupnya untuk ilmu. Beliau tidak menikah demi totalitas dalam
ibadah dan ilmu. Banyak ulama menyebut wafatnya beliau dalam keadaan husnul
khatimah.
4. Meninggal Saat Azan Berkumandang
Seorang muazin bernama Abdullah bin Zaid (penemu mimpi
adzan) wafat setelah selesai mengumandangkan adzan. Ulama menyebut, itu adalah
tanda kematian mulia, karena wafat dalam keadaan menyeru kepada Allah.
Penutup
Kematian adalah pelajaran dan peringatan. Ia bisa datang
kapan saja. Maka, jangan tunda taubat. Jangan remehkan amal. Jadikan hidup
sebagai ladang untuk menuai husnul khatimah.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ أَعْمَالِنَا خَوَاتِيمَهَا، وَخَيْرَ
أَيَّامِنَا يَوْمَ نَلْقَاكَ
"Ya Allah, jadikan sebaik-baik amal kami adalah amal penutupnya, dan
sebaik-baik hari kami adalah hari saat kami bertemu dengan-Mu."
🌿 TANDA-TANDA HUSNUL
KHATIMAH
1. Mengucapkan Kalimat Tauhid saat Wafat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ"
“Barang siapa yang akhir ucapannya adalah 'Laa ilaha illallah', maka ia
masuk surga.”
(HR. Abu Dawud, Hasan)
🔹 Ini adalah tanda paling
jelas bahwa seseorang wafat dengan husnul khatimah.
2. Wafat dalam Keadaan Melakukan Amal Shalih
Misalnya: sedang salat, membaca Al-Qur’an, berpuasa, dalam
perjalanan haji/umrah, sedang berdakwah, atau dalam perjalanan mencari ilmu.
“Allah akan membangkitkan hamba sebagaimana keadaannya
saat wafat.”
(HR. Muslim)
🔹 Jika wafat dalam
ibadah, maka ia akan dibangkitkan dalam ibadah pula — pertanda kemuliaan.
3. Wafat di Hari atau Malam Jumat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ،
إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ"
“Tidaklah seorang Muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali
Allah melindunginya dari fitnah kubur.”
(HR. Ahmad dan Tirmidzi, Hasan)
🔹 Banyak ulama menganggap
ini sebagai salah satu tanda husnul khatimah karena ada perlindungan khusus
dari Allah.
4. Wafat dalam Perjuangan (Syahid)
Seperti meninggal karena perang di jalan Allah,
mempertahankan agama dan kehormatan, atau syahid dunia akhirat seperti
meninggal karena:
- Wafat
karena sakit perut, tenggelam, terbakar, wabah (termasuk COVID-19)
- Wafat
saat melahirkan (bagi wanita)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang mati syahid itu ada lima: (1) orang yang mati karena wabah,
(2) orang yang mati karena sakit perut, (3) orang yang mati tenggelam, (4)
orang yang mati karena tertimpa bangunan runtuh, dan (5) orang yang mati syahid
di jalan Allah."
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Wajah Bersinar atau Tampak Tenang
Banyak kasus orang saleh yang wafat dengan wajah tersenyum,
tubuh tidak kaku, bahkan beraroma wangi. Ini disebutkan sebagai karomah
atau pertanda kebaikan akhir hayat.
🔹 Misalnya, wajah cerah,
tubuh ringan saat dimandikan, atau tidak membusuk meski telah lama dikubur
(disebut dalam kisah-kisah nyata para ulama).
6. Dicintai Banyak Orang dan Didoakan
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan memanggil
Jibril dan berkata: 'Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.'
Lalu Jibril pun mencintainya dan menyerukan kepada seluruh penduduk langit
untuk mencintainya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
🔹 Orang yang wafat lalu
banyak yang bersaksi kebaikan padanya dan mendoakannya, itu adalah tanda
kebaikan dari Allah.
7. Dimudahkan Proses Kematian
Sakitnya tidak terlalu lama, tidak mengeluh, atau terlihat
mudah dalam sakaratul maut. Kadang justru membaca zikir atau menyebut nama
Allah di detik-detik terakhir.
8. Banyak Amal Rahasia
Orang-orang yang wafat dengan husnul khatimah sering kali
diketahui kemudian memiliki amal rahasia, seperti rutin sedekah, bangun malam,
atau membantu orang tanpa diketahui siapa pun.
Doa yang umum
dibaca untuk meminta husnul khatimah yaitu:
اللهم إني أسألك حسن الخاتمة, وَأَعُذْ بِكَ مِنْ سُوْءِ الخاتمة
Allahumma inni as'aluka husnal khatimah, wa a'udzu bika
min suu'il khatimah
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu akhir hidup
yang baik (husnul khatimah), dan aku berlindung kepada-Mu dari akhir hidup yang
buruk (su'ul khatimah)."
Imam Sufyan Al-Tsauri mengemukakan empat cara untuk meraih
husnul khatimah, di antaranya:
1. Menjaga iman dan ketakwaan kepada Allah SWT secara
konsisten.
2. Berusaha dengan sungguh-sungguh memperbaiki diri secara lahir dan batin.
3. Terus-menerus berdoa agar diakhir hayat dalam keadaan iman.
4. Selalu berdzikir kepada Allah dalam setiap keadaan.
doa mohon husnul khotimah
رَبَّنَاۤ اِنَّنَا سَمِعۡنَا مُنَادِيًا يُّنَادِىۡ لِلۡاِيۡمَانِ
اَنۡ اٰمِنُوۡا بِرَبِّكُمۡ فَاٰمَنَّا ۖرَبَّنَا فَاغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوۡبَنَا وَكَفِّرۡ
عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الۡاَبۡرَار رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدتَّنَا
عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخۡزِنَا يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ ؕ اِنَّكَ لَا تُخۡلِفُ الۡمِيۡعَادَ
Rabbanaaa innanaa sami'naa munaadiyai yunaadii lil
iimaani an aaminuu bi Rabbikum fa aamannaa; Rabbanaa faghfir lanaa zunuubanaa
wa kaffir 'annaa saiyi aatina wa tawaffanaa ma'al abraar. Rabbanaa wa aatinaa
maa wa'attanaa 'alaa Rusulika wa laa tukhzinaa Yawmal Qiyaamah; innaka laa
tukhliful mii'aad
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang
menyeru kepada iman, (yaitu), "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu," maka
kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah
kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang
berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada
kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari
Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji."
Mengingat pentingnya doa ini, para ulama menganjurkan umat
Muslim untuk selalu bertawakal dan berserah diri kepada Allah SWT, yang
memiliki kuasa penuh atas hidup dan mati manusia.
Husnul khotimah merupakan anugerah dari Allah yang diberikan
kepada hamba-hambanya yang beriman dan taat kepadaNya.
Labuhan Haji, Rabu 25 Juni 2025
Mbak Husnul












